Showing posts with label Bandwidth Management. Show all posts
Showing posts with label Bandwidth Management. Show all posts

Sunday, 26 January 2014

Cara Menghitung dan Menggunakan Burst pada Simple Queue Mikrotik

Cara Menghitung Burst untuk simple queue Mikrotik. Sebelumnya saya pernah membahas tentang burst di artikel ini Tenik Burst Bandwidth pada Mikrotik. Pada kesempatan ini, saya akan coba bahas lagi tentang burst bandwidth yaitu Cara Menghitung dan Menggunakan Burst pada Simple Queue Mikrotik.



Lama waktu ideal untuk mengakses sebuah situs harusnya tidaklah lebih dari 10 hitungan jari atau 10 detik. Hal ini diperlukan untuk memberikan kenyamanan bagi user dalam melakukan aktivitas browsing. Maka tak ada salahnya kita memberikan aliran Bandwidth yang cukup besar pada 10 detik pertama, dan selanjutnya kita batasi untuk memberikan download file yang biasanya lebih dari 10 detik.

Burst pada simple Queue bertujuan untuk mengijinkan aliran data tertinggi untuk beberapa periode waktu. Fasilitas ini berguna untuk membatasi pemakaian bandwidth secara berlebihan dan terus menerus bagi user-user yang rakus akan bandwidth. Hanya pada beberapa periode waktu tertentu sajalah user mendapatkan jatah b/w yang cukup besar.

Pada fitur Burst terdapat beberapa variabel yang harus ditentukan nilainya, antara lain Burst Limit, Burst Threshold dan Burst Time. Yang perlu diperhatikan adalah, jika rata-rata aliran data lebih rendah dari “Burst Threshold“, Burst akan secara aktual mengikuti “Burst Limit", dimana setiap detik router akan menghitung rata-rata data yang dicapai melalui burst time yang terakhir.
Click here to enlarge
Click here to enlarge

Penulis menggunakan rumus tersendiri yang di buat di excel

Dimana :

N = Interval time

X = Burst Limit

Y = Burst Threshold

Z = Burst Time

M = Max Limit

Rumus : Y = (X*N) / Z

M = 4/3 * Y

Contoh :

X = 1024 kbps

N = 10 detik

Z = 40 s

Y = (1024*10) / 40 = 256 kbps

Maka di dapat Burst Threshold = 256 kbps

M = 4/3 * 256 = 342 kbps

Maka di dapat Max Limit = 342kbps

Jika di set maka hasil yang di dapat :

Click here to enlarge

Click here to enlarge

Click here to enlarge

Dari grafik di atas di liat waktu buka website bandwidth langsung naik dari 256 kbps ke 1024 kbps trus makin lama makin turun ke max limit 342 kbps. Teknis ini dapat menghemat bandwidth agar tidak banyak user mengambil bandwidth untuk download.

Untuk limit at dapat di hitung dengan cara misalkan ada 6 komputer. Bandwidth yang kita punya max 1 Mbps (1024 kbps) maka bagi 6 (1024/6) = 170 kbps kita set limit at tidak boleh lebih dari 170 kbps atau kasih rata-rata = 128 kbps. Sehingga user minimal dapat bandwidth 128 kbps.

Agar lebih mudah menghitung nya, silakan gunakan Burst Calculator dengan excel yang dapat anda download disini.


sumber:
http://beta.forummikrotik.com/general-networking/18183-menghitung-burst-threshold-untuk-simple-queue.html

Friday, 17 January 2014

Tutorial Bandwidth Mikrotik : Limited Download, Unlimited Browsing Menggunakan Layer 7

Limited Download dan Unlimited Browsing adalah salah satu teknik manajemen Bandwidth yang efektif untuk membagi bandwidth secara adil. Karena, jika bandwidth download tidak dibatasi, maka akan menggangu kecepatan internet pengguna lain dalam satu jaringan. Akibatnya, jika ada beberapa pengguna yang melakukan download apalagi menggunakan IDM, maka pengguna lain yang cuma browsing tidak kebagian bandwidth.

Nah, untuk mengatasi hal ini, maka teknik Limited Download dan Unlimited Browsing ini kita terapkan. Pada Mikrotik, teknik ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara yang simpel dan efektif adalah menggunakan filter Layer 7 Protocol. Yang belum tau apa itu Layer 7 Protocol, silakan baca disini.


1. Buat daftar extensi file yang masuk filter download di Layer 7 protocol. Silakan copy dan paste script berikut ke Terminal Mikrotik kemudian tekan enter. Jika ekstensi file nya dirasa kurang banyak silakan ditambahkan sendiri.

/ip firewall layer7-protocol

add comment="" name=donlotan regexp="^.*get.+\\.(exe|rar|zip|7z|cab|asf|mov|wmv\

|mpg|mpeg|mkv|avi|flv|pdf|wav|rm|mp3|mp4|ram|rmvb|dat|daa|iso|nrg|bin|vcd|\

mp2|3gp|mpe|qt|raw|wma|ogg|doc|deb|tar|bzip|gzip|gzip2|0[0-9][0-9]).*\$"

2. Buat Firewall Mangle untuk menandai paket yang mau dilimit. Silakan copy paste juga script berikut ini ke Terminal dan tekan enter. Kita cukup menggunakan 1 Mangle saja, simpel kan? :D

/ip firewall mangle

add action=mark-packet chain=forward comment=Donlotan disabled=no \

layer7-protocol=donlotan new-packet-mark=paket-donlot passthrough=no protocol=tcp



3. Silakan cek apakah script tadi berhasil dieksekusi menjadi setingan atau tidak.
Cek Setingan Layer 7 protocol : IP --> Firewall --> Layer7 Protocol

Cek Setingan Mangle : IP --> Firewall --> Mangle




4. Selanjutnya buat limit bandwidth nya dengan Queue. 
Queue Type : Masuk ke Queue --> Queue Types --> add
- Beri nama limit dl
- Kind : pcq
- Rate : 64k (silakan sesuaikan dengan keinginan berapa max speed download nya)
jika diisi 64k, maksudnya membatasi kecepatan download 64 kbps dibagi 8 --> 8 KB/s
jika ingin lebih tinggi bisa saja diisi 256k sehingga throughput : 256/8 = 32 KB/s
NB : ingat 1 byte = 8 bit
Silakan diisi sesuai keinginan anda.
- Setingan lainnya biarkan saja, lihat gambar berikut ini :



Queue Tree : masuk ke Queue --> Queue Tree --> add
- Beri nama : Limit Download
- Parent : global (Router OS saya versi 6, cuma ada satu parent global)
- Packet Marks : paket-donlot
- Queue Type : limit dl
- Max Limit : 64k (Sesuaikan dengan kebutuhan anda)
Anda juga bisa memanfaatkan fitur Limit At, silakan baca disini untuk penjelasan lebih lengkap :


5. Setingan selesai. Jadi setingan di atas membatasi bandwidth download sebesar 64kbps = 8KB/s.

6. Coba cek apakah setingan sudah benar dengan melakukan tes download file :
Sebelum menggunakan Limit Download :


Setelah menggunakan Limit Download :

Oke, demikianlah Tutorial Bandwidth Mikrotik : Limited Download, Unlimited Browsing Menggunakan Layer 7 Protocol. Silakan anda praktekan sesuai dengan kondisi jaringan anda. Selamat mencoba :)

Referensi :
http://komputersinau.blogspot.com/2012/10/limitid-download-unlimited-browsing.html

Tuesday, 17 September 2013

Tenik Burst Bandwidth pada Mikrotik

Pernahkah anda mengalami ketika sedang menggunakan internet untuk browsing speed nya kenceng banget, tapi ketika dipake buat download kenceng nya Cuma di awal aja selama beberapa detik, setelah itu jadi lemot banget kecepatan download nya. Ada yang pernah mengalami hal tersebut? 

Ya, itulah yang disebut dengan teknik Burst Bandwidth. Fitur burst ini tidak hanya terdapat pada Mikrotik saja, tapi penggunaannya lebih mudah jika menggunakan Mikrotik. Burst adalah fitur yang menungkinkan client mendapatkan alokasi bandwidth lebih dari alokasi bandwidth maksimum yang disediakan dalam selang waktu tertentu. 

Hal ini sangat menguntungkan bagi client yang hanya menggunakan internet untuk aktivitas browsing, karena kecepatan dalam browsing akan bertambah, walaupun hanya beberapa detik saja. Namun hal ini akan membuat proses pembukaan halaman web lebih cepat. 

Lain halnya dengan client yang menggunakan untuk download, seperti yang sudah saya ceritakan di awal. Client yang melakukan aktivitas download hanya akan mendapatkan tambahan alokasi bandwidth melebihi bandwidth maksimum di awal proses download saja. Jika proses burst telah selesai maka kecepatanya akan kembali seperti semula, sesuai dengan alokasi bandwidth yang disediakan. 

Untuk lebih jelasnya anda dapat lihat di gambar berikut ini :

Dari gambar tersebut saya kasih contoh ya, misalnya saya punya koneksi internet dari ISP dengan bandwidth 8Mb, kemudian semua client saya kasih alokasi bandwidth 240Kb. Jadi normal nya kalo tanpa burst client akan dapat bandwidth stabil 240Kb. Kemudian saya terapkan teknik Burst ini dengan memberikan semua alokasi bandwidth yang ada yakni 8Mb kepada semua client namun hanya dalam waktu 3 detik saja. Setelah 3 detik bandwidth kembali seperti semula 240Kb.

Untuk dapat menggunakan teknik burst ini terdapat beberapa perhitungan yang harus kita perhatikan agar burst nya sesuai yang kita harapkan. Namun untuk perhitungan dan cara penggunaan nya pada Mikrotik akan kita bahas pada kesempatan lain. So, stay tune on blog Tutorial Mikrotik Indonesia :D

Semoga informasi tentang Tenik Burst Bandwidth pada Mikrotik ini bermanfaat :)

Wednesday, 20 March 2013

Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik

Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik - Mengatur dan membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :
  1. Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
  2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.
Pada artikel kali ini kita akan membahas fitur Queue Simple dulu. Oke, mari kita belajar mikrotik bersama :)

Untuk pembahasan Queue Simple kali ini kita akan mencoba praktek membuat limit Bandwidth semua user dengan mikrotik. Silakan buka Winbox nya dan pilih menu Queues, maka akan muncul tampilan berikut :

Sebelum kita mulai membatasi Bandwidth internet dengan mikrotik, pastikan dulu berapa Bandwidth Internet yang anda dapat dari ISP yang anda pakai. Sehingga nantinya nilai Bandwidth yang dilimit tidak melebihi alokasi Bandwidth dari ISP. Misalnya bandwidth dari ISP sebesar 1 Mbps, maka limit bandwidth nya diset lebih kecil atau sama dengan 1 Mbps.

Untuk menambahkan Simple Queue baru klik tombol +, maka akan muncul tempilan seperti berikut :


Ada beberapa tab di jendela Simple Queue tersebut, namun kita hanya akan menggunakan tab General dan Advanced saja. 

Tab General
Pada tab General ada beberapa pilihan yang dapat diseting. Yang perlu kita perhatikan dengan seksama yaitu pilihan Target Address dan Max Limit. 

Target Address

Anda dapat mengisis Target Address dengan IP address tertentu yang ingin anda batasi Bandwidth nya, misal 192.168.100.0/24. Dari gambar di atas bisa dilihat untuk Target Address kosong, ini berarti konfigurasi limit Bandwidth ini berlaku untuk semua alamat IP. 

Max Limit

Max Limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang bisa didapatkan user, dan biasanya akan didapatkan user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain. Jangan lupa centang Target Upload dan Target Download untuk mengaktifkan fitur ini, pilih besar Bandwidth yang ingin dilimit pada Max Limit. Misalnya upload : 256kbps download : 1Mbps.

Besar limit Bandwidth untuk upload lebih rendah daripada download nya karena memang user biasanya lebih banyak melakukan download (browsing, download musik, file, dll) daripada upload. Anda dapat memilih sesuai keinginan.

Anda juga dapat menentukan waktu kapan dan berapa lama Simple Queue ini akan mulai berjalan dengan memilih opsi Time.

Tab Advanced


Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At. 

Interface
Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidth nya, misalnya interface Wlan1 untuk membatasi koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua Interface pilih all.

Limit At
Limit At adalah alokasi bandwidth trendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan sangat sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat alokasi bandwidth dibawah nilai Limit At ini. Jadi Limit At ini adalah nilai bandwidth terendah yang akan didapatkan oleh user. Nilai nya terserah anda mau diisi berapa. Misalnya diisi upload 128kbps download : 512kbps.

Untuk opsi lainnya akan dibahas pada artikel Tutorial Mikrotik Indo selanjutnya.

Nah, dari konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi internet dan kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar 128kbps/512kbps. Jika satu atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka alokasi bandwidth akan diberikan ke user yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user yang menggunakan koneksi maka user itu akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimal 256kbps/1Mbps.

Klik ok untuk menambahkan Simple Queue tersebut, sehingga akan muncul di queue list.


Pada gambar di atas, ada dua Simple Queue, yaitu Simple Queue yang terbentuk secara otomatis oleh Hotspot di artikel sebelumnya Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar Hotspot Mikrotik
dan Simple Queue yang baru dibuat. Jika ada dua konfigurasi berbeda maka akan dieksekusi dari atas ke bawah (top to bottom), jadi Simple Queue hotspot dieksekusi dulu baru kemudian Simple Queue Mikrotik Indo. Walaupun Simple Queue hotspot Tx Rx Max limit nya unlimited, tapi semua user hotspot akan mendapatkan bandwidth Max Tx Rx 256k/1M dari Simple Queue MikrotikIndo, sehingga Simple Queue hotspot itu tidak berlaku.

Anda dapat mengatur konfigurasi Simple Queue sesuai selera anda sendiri. Silakan anda kembangkan sesuai keinginan anda sendiri. oke, semoga Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik ini bermanfaat. Selamat belajar Mikrotik :)
Posting Lama ►
 
Powered by Blogger.

Total Pageviews

Contact Us

Name

Email *

Message *